Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

PERLUNYA KESADARAN BERZAKAT

Gambar
PERLUNYA KESADARAN BERZAKAT Moh. Safrudin, M.PdI (aktivis Gerakan Pemuda Ansor Sultra dan Peneliti Sangia Institute) Sudah sangat sering  orang berandai-andai, bahwa manakala umat disiplin mengeluarkan zakat, maka akan terkumpul dana triliyunan rupiah setiap tahun. Akan tetapi andai-andai itu tidak pernah menjadi kenyataan. Zakat  masih  menjadi sebuah konsep  indah, tetapi tidak selalu tampak dalam kenyataan. Kalau pun zakat itu terbayarkan, maka sementara ini baru pada jenis zakat f itrah, yang dikeluarkan menjelang shalat Id di setap akhir bulan Ramadhan. Sudah barang tentu  karena kewajiban itu  hanya dua setengah kilogram beras bagi  setiap orang, maka  hasilnya tidak terlalu besar. Sudah terlalu lama ,  orang melakukan pengamatan ,   berdiskusi, seminar, dan jenis pertemuan lainnya untuk membahas bagaimana agar zakat bisa terkumpul secara maksimal. Akan t etapi  hasilnya belum ma k simal. Selain itu juga ...

khutbah idul fitri 1432 H

Gambar
MEMBANGUN KESHALEHAN INDIVIDUAL DAN SOSIL * [1] Oleh: Moh. Safrudin, S.Ag, M.PdI ( Aktivis Gerakan pemuda Ansor Sultra Pengasuh Acara SINAR RRI Kendari) الله أكبر الله أكبر الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْن، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأَصْحَابِ الْكِرَامِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَع...

Puasa Mengingatkan Keterbatasan Nilai Harta

Gambar
Banyak orang menganggap,   harta adalah segala-galanya. Harta dipandang   sebagai sesuatu yang harus dikuasai, dan bahkan dengan cara apapun harus dilakukan.    Seolah-olah, tanpa harta orang tidak akan bisa hidup atau menjalani kehidupan ini. Harta kekayaan kadang juga dianggap sebagai symbol   prestise. Seseorang akan dihargai dan dihormati karena memiliki harta yang banyak. Begitu juga sebaliknya, orang merasa dirinya tidak   berharga hanya karena tidak memiliki   kelebihan harta. Cara pandang terhadap harta   seperti itu   memang tidak terlalu salah. Sebab dalam hidup ini selalu memerlukan harta kekayaan. Orang tidak akan bisa bersekolah hingga tingkat tinggi, jika tidak tersedia uang yang cukup untuk itu. Orang juga tidak akan bisa   pergi kenama-mana, kalau tidak punya uang. Bahkan orang juga tidak akan bisa pergi umrah atau haji, manakala yang bersangkutan tidak memiliki uang untuk membayar ongkosnya. Bahkan pada akhir-ak...

DIPAKSA NIKAH DENGAN ORANG TUA

ASSALAMU ALAIKUM PAK USTADZ Mau tanya penting sekali........................... Saudari saya perempuan dinikahi laki-laki umur 58 tahun. Dia Mantan kyai/ gurunya untuk dijadikan istri ke-4. Saudari saya tidak mau dan kabur dari rumah. Dalam kondisi perempuan kabur sang ustadz tetap menikahi perempuan tersebut dengan menggunakan wali orang tuanya (akad nikah dengan orang tuanya secara sirri). Pertanyaannya: 1. Akad nikah seperti tersebut di atas syah atau tidak (Lebih banyak madharatnya karena perempuan tetap tidak mau mengakui dia sebagai suami), mohon penjelasan dan dasar-dasar hukumnya? 2. Kalo memang itu syah. Bagaimana cara untuk cerainya?   3. Bila perempuan itu menikah dengan laki-laki lain di KUA dan orang tua sebagai walinya syah tidak hukum pernikahannya? Mohon penjelasan karena sudah konsultasi kesana, kemari tidak ada solusi. Wassalam Alishan  (bukan nama sebenarnya) Jawab Masih sering kita temukan di masyarakat kita fenomena nikah paksa d...